...Allahumma Solli 'ala Muhammad wa 'ala aali Muhammad...

IKLAN

SALJI





















Khamis, 4 Ogos 2011

PENGALAMAN RUHANI YANG SANGAT MENARIK PENGARANG KITAB AL-MANHAL AL-WARIF(HABIB ALWI BIN ABDULLAH ALAYDRUS)


Satu pengalaman ruhani yang sangat menarik bagi Habib Alwi, sebagaimana penuturan Habib Hamid Al Qadri menukil dari keterangan Habib Alwi.Habib Alwi menceritakan, tatkala menulis kitabnya yang berjudul AL MANHAL AL-WARIF, yang merupakan syarah atas kitab AL- MUKHTASHAR AL-LATIF, ia mendapat banyak kritikan dari beberapa orang yang mengganggap bahwa mengarang kitab seperti itu hanya membuang energi, sebab kitab-kitab semacam itu telah banyak ditulis oleh orang lain.

Kata-kata itu spontan membuatnya patah semangat dan ia pun membiarkan kertas-kertas yang berisikan tulisan kitab AL-MANHAL AL-WARIF tersebut berserakan begitu saj, yang waktu itu masih belum rampung.



Dalam keadaan sedih dan bingung itu, Habib Alwi merebahkan diri di antara lembaran-lembaran kertas tersebut sehingga akhirnya terlelap.

Dalam kondisi seperti itu, habib Alwi mendengar telefon berdering dan ia pun segera mengangkatnya dan menanyakan siapa yang menelefon.

"Siapa Anda?"

"Umar Bin Hafidz! Mana kitab AL-MANHAL AL -WARIF yang engkau tulis itu,ayo baca!saya ingin mendengarnya."

Kontan kejadian itu membuatnya bingung dan ia segera mengumpulkan kertas-kertas yang berserakkan tadi.



Sementara ia masih dalam kondidi bingung, tiba-tiba telefon berdering kembali dan Habib Alwi mengangkatnya kemblai.

"Siapa Anda?"

"Abdullah bin Abdurrahman Bafadhal(pengarang kitab AL-MUKHTASHAR). Cuba engkau baca kitabmu itu!"

Habib Alwi semakin bingung dan telefon kembali berdering.

Setelah telefon diangkat dan ditanyakan , penelefon itu menjawab bahwa ia adalah Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i( Imam Syafi'i). Imam Syafi'i juga meminta hal sama.

Kepanikan Habib Alwi semakin bertambah tatkala unutk kesekian kalinya telefon berdering. Seperti sebelumnya ia pun mengangkat telefon tersebut dan bertanya, "Anda Siapa?"

"Kakekmu, Muhammad Rasululllah. Mana kitab AL-MANHAL AL-WARIF yang kau tulis, ayo baca! Aku ingin mendengarnya."

Seketika itu juga Habib Alwi terbangun.Tenyata hanya mimpi.Ia pun menata kembali lembaran-lembaran yang tadinya berseakan.

Keesokkan harinya Habib Alwi berjumpa salah seorang shalih yang tinggal di Syihir. Dengan tanpa diduga-duga, orang itu menegur dirinya.

"Alwi, kenapa engkau menunggu sampai Nabi menegurmu dalam melanjutkan karanganmu itu?"

Habib Alwi sangat kaget dengan pernyataan orang itu, sebab mimpi yang dialaminya malam itu tidak diceritakan pada siapa pun..

Maka setelah kejadian itu, semangat Habib Alwi kembali bangkit unutk merampungkan kitab tersebut.

Setelah penulisan kitab itu selesai dan ia berpindah ke Kota Tarim, ia bertemu Habib Salim Asy-Syathiri. Ia pun memperlihatkan hasil karyanya itu kepada Habib Salim. Dalam perbincangan itu, ia ceritakan mimpi yang pernah dialaminya.

Mendengar semua itu, Habib Salim menganjurkan agar mimpi itu juga dituliskan pada pembukaan kitab tersebut.Namun, saran itu belum bisa ia lakukan karena mempertimbangkan beberapa hal...

Majalah Al- kisah keluaran 24 Jan-06 Feb 2011

Tiada ulasan:

Catat Ulasan